Budaya malu dan tabu, ketidaktahuan, dan ketidaksiapan mungkin menjadi barrier kuat dalam melakukan pendidikan seksual untuk anak usia dini. Maka menurut kami, seyogyanya orang tua harus membekali diri dan punya pondasi kuat dulu sebelum melangkah lebih lanjut.
Berikut adalah hasil diskusi kami mengenai persiapan orang tua untuk melakukan pendidikan seksual untuk anak usia dini.
Orang tua harus memiliki strong why.
1. Pendidikan seksual adalah bagian tanggung jawab pendidikan dari orang tua.
Anak adalah generasi masa depan, sehingga sudah menjadi kewajiban orang tua untuk menjaga agar anak dapat melewati masa tumbuh kembangnya dengan rasa aman dan nyaman. Pengalaman yang baik di masa kecil akan mengoptimalkan tumbuh kembangnya, sedangkan pengalaman buruk dapat mengganggu tumbuh kembangnya.
Ada beberapa hal yang bisa menghancurkan hidup seorang anak, yaitu penyalahgunaan seks antara lain pornografi, aborsi dan zina, sedangkan narkoba dianggap mempunyai andil dalam peningkatan seks bebas di kalangan remaja Yasmira (dalam Ambarwati, 2013).
Gambaran mengenai banyaknya seks bebas maupun seks di bawah umur diduga antara lain karena mereka kurang memahami perilaku seks yang sehat. Hal ini berkaitan dengan kurang terbukanya informasi mengenai pendidikan seksual yang benar dalam masyarakat, bahkan kecenderungan tabu jika dibicarakan secara terbuka.
2. Bagian dari rasa bersyukur pada Allah.
Seksualitas adalah fitrah. Tubuh adalah anugerah Allah yg harus dijaga. Dengan mengajari anak menjaga tubuhnya adalah bagian dari rasa bersyukur ini.
Selain itu, anak adalah anugerah Allah yang luar biasa. Dengan menjaganya sebaik mungkin, termasuk dalam mendidik tentang permasalahan seksualitas, adalah bentuk tanggung jawab.
3. Kesadaran penuh dari orang tua agar anak-anak siap sedari dini mengenai masalah-masalah seksualitas.
Anak belajar sejak dini agar bisa menjaga dirinya dan menghargai dirinya supaya mereka dapat tumbuh dan berkembang nantinya sesuai dengan jenis kelamin/fitrah lahirnya mereka masing-masing.
4. Pendidikan seksual dapat dan justru harus dimulai sedari dini karena berhubungan dan sangat berkaitan dengan aspek tumbuh kembang yang lain, seperti tahapan perkembangan otak serta pemahaman anak hasil dari pengamatannya terhadap lingkungan sekitar.
Semisal bisa membedakan gender sembari belajar sholat karena tata cara antara lelaki dan perempuan dapat berbeda.
Makin dini mereka sadar, maka lebih bisa menyesuaikan seiring bertambah usia dan pengalaman.
5. Pendidikan seksualitas juga membantu anak untuk melindungi tubuhnya sendiri dari kejahatan-kejahatan seksual.
Buku "Anakku, Mari Belajar Tentang Seks”. Tim Pengasuh rubrik “Mari Kita Didik Anak-anak Kita” di situs islamonline.net. Mirqat Publishing. 2006
Resume kulwap kulwap “Pentingnya Tarbiyah Jinsiyah (Pendidikan Seks) untuk Anak dalam
Pandangan Islam" Bersama Teh Kiki Barkiah. Rabu, 20 November 2019 Kulwap Inisiatif Zakat Indonesia
#harike2
#tantangan15hari
#zona7pendidikanseksualitas
#pantaibentangpetualang
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional
#pendidikanseksualitasanakusiadini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar