Kamis, 11 Maret 2021

Peran Ayah dalam Pengasuhan untuk Pendidikan Seksualitas

 Bismillah 

zona 7 topik 4 oleh tim IP Jakarta 2, Peran Ayah dalam pengasuhan untuk pendidikan seksualitas.

Menurut Ustadz Bendri Jaisyurrahman, rusaknya perilaku anak muda saat ini adalah buah dari kegagalan keluarga "memproduksi" anak-anak yang tangguh.

Dari data Centers for Disease Control and Prevention bahwa 85% dari anak-anak yang menunjukkan penyimpangan perilaku berasal dari rumah yang tak ada sosok Ayah di dalamnya.

Sosok Ayah dalam kehidapan anak sangat penting untuk pendidikan seksualitas anak.

Berdasarkan penelitian Elly Risman tahun 2008-2010 dari 33 provinsi di Indonesia, menyatakan bahwa Indonesia negara paling "yatim' di dunia, dan Indonesia peringkat ketiga sebagai fatherless country setelah Amerika. Fatherless country adalah sebuah negeri yang ditandai keadaan atau gejala dari masayarakatnya berupa kecendrungan tidak adanya peran, dan ketrelibatan figur ayah secara signifkan dan hangat dalam kehidupan sehari-hari seorang anak di rumah.

Peran Ayah kepada anak-anaknya bagi anak laki-laki bisa menjadi contoh pemimpin, bagi anak perempuan bisa mencintai sosok pasangan.

Jika Ayah sibuk yang mencari nafkah, jauh (LDM), bahkan sudah tiada, maka tingkatkan kualitas waktunya khusus hanya untuk anaknya, agar anak merasa nyaman dan aman, jika ayahnya tiada carilah sosok sodara seperti pamannya.

Ada 7 peran Ayah dalam menumbuhkan fitrah seksualitas yaitu :

  1. Sang ego dan individualitas
  2. Pembangun sistem berpikir
  3. Raja tega
  4. Penanggungjawab pendidikan
  5. Pembangunan visi dan misi
  6. Supplier maskulinitas
  7. Konsultan pendidikan
Penting sekali bagi Ayah jika anak yang sudah melenceng, maka Ayah harus bisa membalikkan anaknya ke rumah. Untuk anak perempuan jika sosok ayah hadir, maka tak akan ada lagi anak membutuhkan sosok ayah di luar sana. 


#harike9

#tantangan15hari

#zona7pendidikanseksualitas

#pantaibentangpetualang

#kuliahbundasayang

#institutibuprofesional

#pendidikanseksualitasanakusiadini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nurmuayyadah