Rabu, 10 Maret 2021

Peran Orang Tua dalam Membangkitkan Fitrah Seksualitas

 Bismillah..

Hari ke 8 topik 3 zona 7 pendidikan seksualitas, dengan tema peran orang tua dalam membangkitkan fitrah seksualitas persembahan kelompok 12 dari daerah Depok.

Fitrah adalah apa yang menjadi bagian atau bawaan manusia sejak lahir (Harry Santosa).

Fitrah seksualitas adalah bagaimana seseorang berfikir, bersikap dan merasa, sesuai dengan fitrahnya sebagai lelaki sejati atau perempuan sejati. 

Seberapa penting orang tua membangkitkannya? 

Sosok ayah dan ibu harus ada sepanjang masa mendidik anak-anak lahir sampai aqil baligh. Pendidikan fitrah seksualitas berbeda dengan pendidikan fitrah seks, pendidikan.

Tujuan Pendidikan fitrah seksualitas : Anak mengetahui identitas seksualitasnya, anak mampu berperan sesuai identitasnya, dan anak mampu melindungi dirinya dari kejahatan seksual.

Riset membuktikan bahwa  anak-anak yang tercerabut dari orangtuanya pada usia dini baik karena perang, bencana alam, perceraian, boarding school, dll akan mengalamni gangguan kejiwaan seperti : perasaan terasing, kehilangan attachment, depresi, ketika dewasa memiliki masalah sosial dan seksualitas seperti homoseksual, membenci perempuan dsb.

Fitrah peran ayah dan peran ibu

  • Peran ayah  : penanggung jawab pendidikan, man of vision dan mission, sang ego dan individualitas, pembangun sistem berpikir, maskulinitas, penegak profesionalisme, konsultan pendidikan, dan the person of tega.
  • Peran Ibu : pelaksana harian pendidikan, person of love and sicerity, sang harmoni dan sinergi, pemilik moralitas dan nurani, feminitas, pembangun hati dan rasa, berbasis pengorbanan, pembasuh luka.
Peran Orang tua dalam merawat fitrah seksualitas usia 0-2 tahun yaitu :
  1. memberikan hak menyusui eksklusif tanpa gangguan
  2. membiasakan anak mengganti pakaian atau menyusui di tempat tertutup
  3. mengenalkan alat vital dan fungsinya kepada anak secara sederhana
  4. orangtua selalu meminta izin ke anak saat menyentuh alat vital ketika membersihkan alat kelamin
  5. mengajari tentang jenis kelamin orang-orang di sekitarnya
  6. bermain peran bersama ayah dan ibu untuk menjalin kelekatan
peran ketika usia 3-6 tahun sudah harus memastikan identitas perempuan dan laki-lakinya. jika anak bertanya jawablah dengan benar. bagian yang boleh disentuh dan bagian yang tidak boleh disentuh.

jika sudah berusia 7-10 tahun merupakan anak-anak menyiapkan diri mereka untuk baligh, latih menutup aurat, latih juga menjaga pandangan, serta mengajarkan solat, juga mendidik membersihkan alat kelaminnya.

pada usia 10-14 tahun sudah memasuki tahap aqil baligh, anak lelaki sudah matang sikap lelakinya, atau jika perempuan juga begitu. Ajak ngobrol anak lelaki dan perempuan sesuai identitasnya, anak perempuan didekatkan dengan ayahnya dan ibunya begitupun dengan anak laki-laki. anak-anak juga diajarkan mengelola keuangan sendiri, juga terbuka atas pemikirannya.

usia diatas 14 tahun akhlak dan adab pada keluarga dan keturunan sudah kokoh.

#harike8

#tantangan15hari

#zona7pendidikanseksualitas

#pantaibentangpetualang

#kuliahbundasayang

#institutibuprofesional

#pendidikanseksualitasanakusiadini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nurmuayyadah